Senin, 11 November 2013

Antropologi Makhluk Hidup Bab II

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kebudayaan manusia. Secara lebih luas, antropologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang keanekaragaman budaya lebih dari sejarah kehidupan manusia yang ada dan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu
Kehidupan manusia sangatlah komplek begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam manusia dengan sang pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna pencipta, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki. Hal ini diisyaratkan dalam surat At-Tiin 4
“Sesungguhnya kami telah menciptkana manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa Dia telah menjadikan manusia makluk ciptaan-Nya yang paling baik, badannya lurus ke atas, cantik parasnya , mengambil dengan tangan apa yang dikehendakinya bukan seperti kebanyakan binatang yang mengambil benda yang dikehendakinya dengan perantaraan mulut. Kepada manusia diberikan-Nya akal dan dipersiapkan untuk menerima. Bermacam-macam ilmu pengetahuan dan kepandaian sehingga dapat berkreasi (berdaya cipta) dan sanggup menguasai alam dan binatang
Oleh karena itu dalam penulisan tugas ini kita akan mempelajari tentang makhluk manusia secara keseluruhan tentang bagaimana evolusi manusia terjadi dan evolusi ciri-ciri biologis evolusi primata dan manusia aneka ragam manusia serta organisme manusia

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana makhluk manusia diantara manusia-manusia lain?
2.    Bagaimana ciri-ciri Biologis?
3.    Bagaimana evolusi primata dan manusia ?
4.    Bagaimana aneka ragam manusia ?
5.    Bagaimana Organisme manusia?

C.     Tujuan
Tujuan menulis tugas ini adalah mengetahui bagaimana makhluk manusia diantara makhluk lain, ciri-ciri biologis , evolusi primata dan manusia, aneka ragam manusia serta organisme manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Makhluk Manusia Diantara Makhluk-Makhluk lain
Dipandang dari sudut biologi manusia hanya merupakan suatu macam makhluk diantara lebih dari sejuta macam menduduki alam dunia ini. Pada pertengah abad ke-19 para ahli biologi dan yang terpenting diantara mereka C.Darwin mengumumkan teori mereka tentang proses evolusi biologi . Menurut teori itu bentuk-bentuk hidup tertua dimuka bumi ini terdiri dari makhluk-makhluk satu sel yang sangat sederhana misalnya : Protozoa
Oleh para ahli biologi manusia ditempatkan ke dalam sub-suku : Antropoid, yang sebaliknya dibagi khusus menjadi tiga info-suku ceboid mengolongkan menjadi satu semua kera, baik yang telah punah maupun yang masih hidup langsung di daerah tropic di benua Amerika
Infra suhu Cercopithecoid menggolongkan menjadi satu semua kera baik yang sudah punah maupun yang belum punah langsung didaerah tropic di benua Asia dan Afrika
Sedangkan infra suku Huminoid menggolongkan menjadi satu kera-kera dengan manusia. Dalam proses evolusi biologi yang berlangsung sangat lama tersebut telah menghilangkan sekian banyak bentuk-bentuk makhluk lama dari muka bumi ini. Akan tetapi banyak juga yang dapat bertahan hingga sekarang ini bahkan sudah hampir mendekati angka satu juta jenis bentuk-bentuk makhluk hidup baru yang berasal dari bentuk-bentuk lama di muka bumi ini
Untuk mendapatkan pengertian tentang jumlah aneka warna dan jenis itu para ahli biologi telah membuat suatu sistem klasifikasi dimana semua mahluk di dunia ini telah mendapatkan tempat yang sewajarnya berdasarkan atas morfologi dari organismanya. Manusia menyusui adalah salah satu keturunannya, dari ciri-ciri itu maka manusia dikelaskan bersama dengan makhluk-makhluk lain kedalam satu golongan yaitu binatang menyusui atau Mammalia
Dalam kelas mamalia ini terdapat satu sub golongan atau suku yaitu Primat. Suku ini terdiri dari semua jenis kera dari kera yang terkecil yang disebut dengan Tarsi sampai kera yang besar yang disebut Gorila dan juga manusia.
Suku primat dibagi menjadi 2 sub suku
1.   Sub-suku Promisi
2.   Sub-suku Anthropoid
Oleh para ahli manusia dimasukan kedalam sub-suku Anthoropoid.
Sub-suku Anthopoid dibagi menjadi tiga infra-suku yang diantaranya
1.   Infra suku Ceboid
Suku ini mempunyai ciri yaitu menggolongkan semua jenis kera, baik yang sudah punah maupun yang masih hidup langsung dua daerah tropic di Benua Amerika
2.   Infra suku Cercopitheroid
Suku ini menggolongkan semua jenis kera,baik yang sudah punah maupun yang masih hidup langsung di daerah tropic di Benua Asia dan Afrika

3.   Infra suku Hominoid
Sementara suku Hominoid menggolongkan semua jenis kera dengan manusia. Infra suku ini dibagi lagi kedalam 2 keluarga yaitu keluarga Pongidae dan keluarga Hominidae
v Keluarga Pongidae
Keluarga ini menggolongkan menjadi satu beberapa macam kera besar yang terutama hidup di daerah tropic di Asia dan Afrika. Seperti kera gibbon, orang utan, chimpanzee dan gorila
v Keluarga Hominiode
Menggolongkan menjadi satu manusia purba sejenis pithecanthropus dengan homo Neanderthal dengan manusia sekarang atau disebut dengan Homo sapiens. Manusia/Homo sapiense jaman sekarang ini memiliki sedikitnya empat ras yaitu Austaloid, Mongoloid, caicasoid dan negroid

B.  Ciri-ciri Biologis
1.   Sumber ciri-ciri organisme fisik
Para ahli menjelaskan bahwa ciri biologi itu berada di dalam “gen” dari setiap organisme , baik bersel maupun organisme makhluk kera dan manusia yang terdiri dari beberapa triliun sel. Pada makhluk kera dan manusia yang tediri dari beberapa triliun sel. Pada makhluk yang organismenya kompleks (misalnya kera dan manusia) sel-sel yang membentuk tubuhnya hampir berjumlah lebih dari 10 triliun yang masing-masing berbeda fungsi dan tugasnya dalam organisme
Walaupun demikian , tiap sel memiliki inti yang sama. Inti sel manusia misalnya : terdiri dari 46 bagian yang mirip ulat-ulat kecil yang terdiri dari serat-serat bersiral, disebut Kromoson. Pada kromoson-kromoson inilah terletak   beribu-ribu pusat kekuatan dengan berbagai macam struktur biolomia yang khas yang menyebabkan suatu ciri yang khusus yang dimiliki organisme yang bersangkutan. Satu pusat kekuatan seperti itulah yang disebut dengan gen satu gen atau kombinasi dari beberapa gen menjadi penyebab dari satu ciri lahir dari organisme sedang gen lainnya penyebab dari beberapa ciri lahir
Makhluk primat pendahulu manusia kira-kira satu abad yang lalu teka-teki mengenai nenek moyang manusia ini diyakini dapat terpecahkan apabila orang telah berhasil menemukan fosil-fosil dari makhluk yang merupakan penghubung (missing link) antara kera dan mahkluk manusia dalam silsilah kehidupan makhluk manusia di bumi
Dengan adanya penelitian paleoantropologi pada awal abad ke-20 ini sekarang sudah ada suatu pendirian yang kucup mantap mengenai makhluk induk ini . makhluk primat yang semula di anggap sebagai makhluk yang menurunkan manusia dan jenis kera besar seperti orang utan , gorila dan sebagainya antara lain ditemukan fosil rahang bawahnya disaint_gaudens (perancis selatan) yang diberi nama Drypithecus.
2.   Perubahan dalam proses keturunan
Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam organisme. Didalam sel sperma berpadu dengan sel telur maka terbentuklah suatu sel buah atau zigot melalui proses mitosis dan zigot itu akan muncul seluruh tubuh organisme yang baru. Proses mitosis bagi semua sel itu sama kecuali pada sel gamet yaitu sel-sel sperma pada oria dan sel-sel telur pada wanita
Pembentukan sel-sel baru itu terjadi melalui pembelahan kromoson melainkan melalui pemisahan ke 46 kromoson dari 23 kromoson, dan masuk ke dalam dua sel kelamin yang berbeda. Saat itu merupakan saat yang sangatpenting, karena jumlah gen yang menentukan berbagai ciri organisme yang akan masuk ke dalam sel kelamin A dan A1 akan terjadi secara kebetulan belaka.
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa hanya sebagaian dari ciri-ciri ayah yang secara kebetulan berada dalam sel telur yang dibuahu menjadi bahan bagian pembentukan organisme yang baru itu . Dari ciri-ciri ayah secara kebetulan sebagian dari ciri-ciri ayah dan ibu yang kebetulan terdapat dalam sel-sel kelamin itu juga tidak semua akan tampak lahir dalam organisme yang baru karena hanya ciri-ciri pada gen yang kuat (dominan) saja yang akan tampak, sedang ciri-ciri pada gen yang kuat (resesif) tidak. Apabila misalnya ayah mempunyai gen untuk rambut keriting yang dominan , tetapi ibu mempunyai gen rambut kejur resesif , maka anak akan mempunyai rambut keriting.
Dengan demikian , anggapan popular yang mengira bahwa kalau rambut keriting dari ayah bercampur dengan rambut kejur dari ubu, maka anak akan mendapat keriting-kejur. Ini adakah anggapan yang salah
Perubahan dalam proses keturunan. Dari uraian di atas menjadi jelas bahwa suatu ciri berasal nenek moyang tertentu tidak dapat “bercampur” ciri-ciri yang ada selalu tetap tersimpan di dalam gen yang di turunkan dan di sebarkan kepada berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus angkatan berikutnya, karena adanya kekuatan dari gen lain yang dominan , yang menyebabkan bahwa ciri-ciri tersebut tidak muncul. Walaupun  dalam kenyataan kita melihat bahwa dalam proses pengembangbiakannya , nenek moyang lama kelamaan memperlihatkan perbedaan-perbedaan ciri .
Seleksi dan adaptasi adalah suatu proses evolusi yang berasal dari alam sekitar . menurut para ahli sekarang , banyak ciri baru yang terjadi karena mutasi pada kelompok-kelompok manusia sering terbukti cocok dengan alam sekitar yang juga selalu berubah-ubah itu. Individu-individu dengan ciri-ciri lama lambat laun selalu akan berkurang jumlah kelahirannya dan akhirnya tidak  akan di lahirkan lagi . dapat kita simpulkan bahwa suatu ras baru dengan ciri-ciri baru telah “bercabang” dari suatu ras yang lama.

C.  Evolusi Primata dan Manusia
1.   Proses Percabangan Makhluk Primata
Manusia merupakan suatu makhluk cabang dari semacam makhluk primate yang telah melalui proses evolusi
Menurut penelitian paling akhir makhluk pertama dari suku primate muncul dimuka bumi sebagai suatu cabang dari makhluk mamalia sudah kira-kira 70 juta tahun yang lalu, di dalam suatu zaman yang oleh para ahli geologi disebut Kala Paleosen Tula. Dalam masa yang amat lama makhluk primate induk tadi bercabang lebih lanjut ke dalam subsuku dan infrasuku khusus dan diantaranya telah terjadi proses percabang antara keluarga kera-kera pongid (kera-kera besar) dari keluarga hominid yang merupakan anggota makhluk nenek moyang manusia
Cabang yang timbul kemudian, pada permulan kala meosen kira-kira 20 juta tahun yang lalu adalah kera pongopygmeus atau orang utan. Daerah asal orang utan adalah konon Afrika timur yang ketika itu masih menjadi satu dengan daerah Arab, hingga terletak lebih dekat pada Asia Selatan daripada sekarang . orang utan memang merupakan makhluk kera yang tinggal di pucuk-pucuk pohon besar dan tinggi, dan hidup dari buah-buahan besar, bebas dari ganggua makhluk hutan rimba laiinya. Orangutan membiak dan menyebar melalui pucuk-pucuk pohon besar di daerah hutan rimba di Asia Barat Daya, Asia Selatan , hingga Asia tenggara dalam jangka waktu 1-2 juta tahun lamanya.
Cabang ketiga adalah sejenis makhluk yang menurut perkiraan para ahli menjadi nenek moyang manusia. Percabangan ini terjadi kira-kira 10 juta tahun yang lalu pada bagian terakhir dari Kala Miosen. Fosil-fosil makhluk ini menunjukkan sifat yang lain daripada yang lain, yaitu ukuran badan raksasa yang jauh lebih besar dari pada kera gorilla yang hidup sekarang. Para ahli memperkirakan bahwa kera-manusia raksasa ini juga hidup dalam kelompok-kelompok seperti halnya jenis-jenis kera besarnya lainnya dan dengan demikian dapat tahan hidup, berkembang biak, dan seperti orangutan , juga menyebar dari Afrika ke Asia Selatan dan Tenggara . Namun karena perubahan alam yang terjadi dalam bagian akhir Kala Miosen, maka seperti halnya dengan orangutan, kera-manusia raksasa ini juga menghilang dari Afrika dan Asia Selatan dan hanya bertahan di Asia Tenggara, hingga akhirnya kandas juga disana karena sebab-sebab yang belum dapat diketahui
Cabang keempat adalah cabang-cabang kera pongid yang lain, yaitu gorilla dan simpanse, terjadi kira-kira 12 juta tahun yang lalu pada akhir Kala Miosen, Kedua makhluk kera dari Afrika ini dapat menyesuaikan diri dengan berevolusi mengembangkan organisme yang dapat hidup di pohon maupun didarat percabangan khusus atau spesialisasi biologi antar gorilla dan simpanse terjadi karena perkembangan dari dua lingkungan ekologi yang khusus di Afrika Tengah sebelah timut dari Sungai Niger.
Proses percabangan berikut, yang rupa-rupannya terjadi di Afrika Timur, timbul dari evolusi makhluk gigantantrhopus sebelum kera-kera manusia raksasa itiu menghilag dari Benua Afrika. Cabang inilah menurut para ahli akan berevolusi menjadi makhluk manusia. Makhluk yang akan menurunkan manusia ini berhasil menyesuaikan diri dengan proses menghilangnya hutan rimba di Afrika Timur proes timbulnya sabana-sabana terbuka dengan hutan-hutan terbatas dan gerombolan-gerombolan berukur tersebar disana-sini
2.   Makhluk Primata Pendahulu Manusia
Makhluk primata yang dianggap menurunkan jenis-jenis kera besar seperti orangutan, gorilla dan simpase, maupun manusia adalah seekor makhluk yang fosilnya berupa rahang bawah ditemukan di Saint-Gaudens, Prancis Selatan, pada pertengah abad yang lalu. Makhluk yang oleh para ahli di beri nama dryopithecus itu hidup dalam akhir Kala Oligosen dan permulaan Kala Miosen, kira-kira 21 juta tahun yang lalu, di hutan-hutan di daerah yang kini menjadi Eropa Selatan dan Afrika Utara.
Makhluk induk kedua adalah gigantantrhopus yang telah dijelaskan sebelumnya, hidup pada akhir Kala Miosen lebih kurang 10 juta tahun yang lalu. Pengetahuan para ahli mengenai wujud, sifat-sifat dan penyebaran makhluk kera raksasa ini masih terlampau sedikit karena terbatasnya jumlah fosil yang ditemukan untuk menelitinya.
Banyak ahli antropologi terkemuka pernah meneliti dan menganalisis fosil-fosil australophytecus sedangkan fosil dari oldovai di analisis oleh L.S.B leaky menganalisis umur dari lapisan bumi yaitu metode potassium argon. Hasil analisis itu mendapatkan kesimpulan bahwa makhluk yang diberinya nama khusus yakni Zinjanthropus itu hidup didaerah-daerah Sabana di Afrika Timur lebih kurang 2 juta tahun lalu, dan makhluk tersebut merupakan makhluk induk manusia jenis Austalopithecus yang paling dekat. Pada masa 2 juta tahun lalu, bumi mengalami suatu masalah dalam sejarah perkembangan kulit bumi yang berbeda dan sekarang yaitu suatu kala es di daerah-daerah utara dan selatan. Dan suatu kala kering di daerah tropic.
Kala es atau kala glacial adalah zaman ketika seluruh eropa utara sampai kira-kira garis pergunungan Alpen di Swiss sebagaian dari Asia Utara seluruh Kanada dan Amerika Utara (sampai kira-kira garis daerah danau-danau di Michigan) dan ujung selatan Amerika Selatan tertutup lapisan es yang tebal (glatcher). Daerah daerah tersebut diatas pada Kala Glasial mempunyai iklim yang hampir sama dengan iklim daerah kutub pada masa sekarang.
Pada akhir berlangsungnya tiap Kala Glasial, maka bumi mempunyai wujud yang berbeda mengenai garis anatara darat dan laut. Hal ini disebabkan karena pada masa itu muka air laut lebih rendah sehingga banyak daratan yang sekarang tergenang air berada di atas muka laut. Indonesia waktu itu bukan merupakan kepulauan , melaikan suau daerah daratan yang menjadi satu dengan Asia
Selama tiap Kala Glasial, daerah tropic bersifat lebih kering daripada waktu Kala Interglasial, sehingga hutan-hutan rimba tropic berkurang padatnya dan berubah menjadi daerah padang rumput dengan gerombolan-gerombolan hutan yang tersebar
3.   Bentuk Bentuk Manusia
Tertua sebelum pecah perang dunia II telah ditemukan lebih dari 20 fosil, dan diantaranya ada suatu rangkaian penemuan yang juga menjadi terkenal sekali m yaitu rangkaian penemuan antara 1931 dan 1934 berupa 14 fosil pithecanthropuserectus yang terdiri dari 12 tengkorak dan dua tibia di dekat desa Ngandong juga di lembah Bengawan Solo, di sebelah utara Trinil oleh seprang ahli geologi Jerman bernama G.H.R Von Konigwald. Ahli paleoantropologi indonesia, Teuku Jacob , yang meneliti ke-14 fosil itu secara mendalam sekali menyebutnya pithecanthropus soloensis
Dua buah penemuan lain dalam tahun 1936 di desa Perning dekat Majakerta dan didesa Sangiran di dekat Surakarta mempunyai arti yang sangat khusus karena kedua fosil tadi terletak sebagai deposit sekunder dalam lapisan pleistosen tetapi dibagian yang sangat tua (lower Pleistocene) dan di perkirakan berumur kira-kira 2 juta tahun . fosil-fosil itu sekarang disebut pithecanthropus majakertensis
Sebelum perang Dunia II pecah, di Sangiran masih ditemukan lima buah fosil lagi, sedangkan 13 fosil pithecanthropus lainnya ditemukan sesudah indonesia merdeka. Adapun fosil pithecanthropus yang terakhir ditemukan dalam 1973 adalah fosil dari desa sambung macam didekat Sragen. Dengan demikian jumlah pithecanthropus yang dimiliki oleh dunia ilmiah seluruhnya berjumlah 41 buah
Makhluk pithecanthropus termasuk meganthropus paleojavancus memang oleh para ahli  paleoantropologi sekarang dianggap sebagai makhluk pendahuluan manusia di kawasan luas Asia, khusunya Asia Tenggara dalam  suatu jangka waktu yang sangat panjang yaitu 2 juta hingga 200.000 tahun yang lalu. Ia hidup dalam kelompok-kelompok berbulu kecil yang terdiri dari 10 hingga 12 individu . jangka waktu hidupnya rupa-rupannya masih waktu hidupnya rupa-rupanya masih singkat, yaitu rata-rata 20 tahun, sehingga makhluk pithecanthropus yang berumur 10 tahun telah merupakan makhluk dewasa
Sementara itu makhluk pithecanthropus berevolusi terus. Isi otaknya menjadi besar dan suatu hal yang istimewa adalah bahwa beberapa bagian organnya seperti tenggorokan , rongga mulut , lidah dan bibir berevolusi sedemikian rupa sehingga ia dapat membuat fariasi sehingga ia dapat membuat fariasi suara yang makin lama makin banyak dan kompleks. Pada akhirnya ia bias berbahasa. Rupa-rupanya evolusi organ yang memungkinkan berkembangnya bahasa itu di dorong oleh kebutuhan untuk mempunyai suatu sistem komunikasi yang kompleks itu berkembang karena tergolong oleh kebutuhan untuk melaksanakan suatu sistem pembagian kerja yang kompleks pula.
Bahasa juga menyebabkan otak lebih berkembang begitu juga sebalinya . karena itu Teuku Jakob mengganggap bahwa kedua unsur dalam kehidupan manusia yaitu akal dan bahasa , merupakan landasan yang memungkinkan kebudayaan berevolusi
Makhluk yang mempunyai kebudayaan itulah yang baru dapat disebut makhluk manusia secara penuh
Makhluk pithecantropus berevolusi menjadi makhluk semacam itu dalam jangka waktu yang sangat lambat yaitu lebih dari 1.500.000 tahun lamnya
4.   Bentuk Manusia dari Kala Pleistosen Muda
Di luar Eropa , makhluk jenis homi neandertal meninggalkan sisa-sisanya di palestina, telah ditemukan beberapa fosil semacam neandertal yang disebut homo  palestinensis dalam suatu gua bernama Gua tabun di dekat Mount Carmel.
Fosil-fosil homo neandertal di eropa sering ditemukan bersamaan dengan bekas-bekas api yang menunjukkan bahwa mereka hidup dalam suatu lingkungan iklim yang dingin Kala Glasial terakhir.
Sebelum perang Dunia II fosil-fosil yang ditemukan di Ngandong malahan juga dianggap sejenis dengan homo neandertal, dan arena dengan nama itu
5.   Manusia Sekarang atau Homo Sapiens
Makhluk manusia homo Sapiens yang pertama-tama menunjukkan ciri-ciri ras Astraloid adalah makhluk yang fosilnya ditemukan didekat desa Wajak dilembah Sungai Brantas dekat Tulung Agung , jawa timur bagian selatan dalam lapisan bumi Pleisrosen Muda. Fosil tersebut yang disebut Homo Wajakensis di perkirakan hidup kira-kira 40.000 tahunn yang lalu. Manusia wajak itu rupa-rupanya terbesar didaerah daratan sunda , ketika daerah itu belum seluruhnya terbenam air
Makhluk manusia homo sapiens yang pertama-tama menunjukkan ciri-ciri ras mongoloid adalah makhluk yang fosilnya ditemukan dekat Chou Koutien tempat ditemukan fosil pithecanthropus pekinensis terurai sebelumya
Makhluk-makhluk homo sapiens yang pertama-tama menunjukkan ciri-ciri ras kaukasoid adalah makhluk yang fosilnya di temukan dekat desa Les Eyzies di Prancis
Makhluk manusia homo sapiens yang pertama-tama menunjukan ciri-ciri Ras Kaukasoid adalah makhluk yang fosilnya ditemukan dekat desa Les Eyzies di prancis
Makhluk manusia homo sapiens yang pertama-tama menunjukkkan ciri-ciri ras Negroid adalah makhluk yang fosilnya ditemukan di tengah-tengah Gurun Sahara didekat Asselar, kira-kira 400 km sebelah timur laut timbuktu
Semua fosil ditemukan di Benua Amerika adalah fosil homo sapiens dari Ras khusus Mongoloid Amerika . fosil yang paling terkenal di antaranya adalah fosil-fosil dari Tapexpan dan fosil wanita yang di gali di Minnesota yang umumnya tidak lebih dari 20.000 tahun

D.  Aneka Ragam Manusia
1.   Salah Paham Mengenai Konsep Ras
Ras sebagai suatu golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh yang tertentu dengan suatu frekuensi yang besar tetapi dalam sejarah bangsa-bangsa, konsep mengenai aneka warna ciri tubuh manusia itu telah menyebabkan banyak kesedihan dan kesengsaraan karena suatu salah paham yang besar yang hidup dalam pandangan manusia berbagai bangsa . salah paham itu mengacukan ciri-ciri ras yang sebenarnya harus dikhusskan kepada ciri-ciri jasmani semata-mata dengan ciri-ciri rohani lebih dari itu salah paham tadi memberi penilaian tinggi rendah kepada ras-ras berdasarkan perbedaan tinggi rendah rohani daripada rasa itu.
Contoh tersebut adalah :
Ø Ras Caucasoid atau ras kulit putih lebih kuat, maju luhur dari pada ras-ras lainnya
Ø Di Perancis pendirian menurut A.de Gobineau yang berpendapat bahwa ras yang terunggul dan termurni adalah ras Arya
Ø Jerman, menurut A. De Gobineau bahwa orang jerman keturunan langsung ras Arya
2.   Metode-metode untuk mengkelaskan Aneka Ras Manusia
Mengklasifikasikan aneka warna ras manusia merupakan pusat perrhatian bagi ilmu antropologi fisik , terutama memperhatian ciri-ciri lahir, atau ciri-ciri morfologi pada tubuh indivu-individu. Ciri-ciri morfologi itu yang dalam praktek merupakan ciri-ciri fenotif terdiri dari dua golongan yaitu :
1)  Ciri-ciri kualitatif (seperti warna kulit , bentuk rambut dan sebagiannya
2)  Ciri-ciri kuantitatif seperti berat badan ,, ukuran tinggi badan , index cephalicus dan sebagiannya
Metode ini disebut metode antropomentri metode yang hanya berdasarkan morfologi
Seiring berkembangnya zaman metode ini sudah jarang dipergunakan para ahli beralih kepada metode filogenetik yang menekankan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan, hubungan-hubungannya setar  percabangannya
Untuk membangun suatu klasifikasi yang serupa itu faktor terpenting adalah ciri-ciri genotipe yang terdapat pada individu-individu contohnya ialah metode mengklasifikasikan berdasarkan frekuensi golongan darah

3.   Salah satu klasifikasi dari Aneka Ras-Ras Manusia
·      Menutut C.Linnaeus yang mempergunakan warna kulit sebagai ciri terpenting dalam sistemnya
·      Menurut J.F Blumenbach yang mengkombinasikan ciri-ciri morfologi dengan geografi dalam sistemnya
·      Menurut J.Deniker yang memakai warna dan bentuk rambur sebagai ciri-ciri terpenting dalam sistemnya
·      Menurut E.Von Eickstedt dan E.A Hooton memakai unsur-unsur Filogenetik
·      Menurut A.L Krober
§  Australoid
Penduduk asli Australia
§  Mongoloid
Ø Asiatic Mongoloid (utara,  tengah , timur )
Ø Melayan mongoloid ( Tenggara, Indonesia,  Malaysia, Filipina, dan Taiwan )
Ø American Mongoloid ( Amerika utara, Selatan , Orang Eskimo )
·      Cuaca
Ø Nordic ( Eropa Utara)
Ø Alpine ( Tengah dan Timur)
Ø Mediteranaen (Sekitar laut tengah , Afrika Utara , Armenia Arab, Iran)
·      Negroid
Ø Afican Negroid (Benua Afrika)
Ø Negrito (Tengah, Semenanjung Melayu, Filipina)
Ø Melanesian (Irian, Melanesia)
·      Ras-Ras Khusus
Ø Bushman ( Gurun Kalahari, Afsel)
Ø Veddoid (Pendalaman Srilangka dan Sulsel)
Ø Polynesia (Kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
Ø Ainu (Pulau Karafuto dan Hokaido , Jepang Utara )
E.  Organ Manusia
Perbedaan Organisma Manusia dan Organisma Binatang. Mahluk manusia adalah mahluk yang hidup kelompok, dan mempunyai organisma yang secara biologis sangat kalah kemampuan fisiknya     dengan jenis-jenis binatang berkelompok yang lain.
Walaupun demikian otak manusia telah berevolusi paling jauh dibandingan dengan mahluk lain. Otak manusia yang telah dikembangkan oleh bahasa, dan kemampuan akal, yaitu kemampuan untuk membentuk gagasan-gagasan dan konsep-konsep yang makin lama makin tajam.
Bahasa menyebabkan bahwa manusia tidak hanya dapat belajar mengenai keadaan sekitar dengan mengalami secara kongkret peristiwa yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan tadi, tetapi juga secara abstrak tanpa menyelami sendiri peristiwa tersebut,
Dengan demikian bahasa manusia itu meabstraksikan dan menyimpan tiap pengetahuan baru kedalam lambing vocal atau bentuk kata-kata baru. pengalaman yang telah kian bertambah banyak itu kemudian disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu system pengetahuan.
Dengan bahasa maka pengetahuan manusia telah bertimbun membanyak menjadi himpunan pengetahuan akal manusia yang merupakan dasar dari apa yang disebut kebudayaan manusia
Dengan demikian terjadi benih-benih bagi system pembagian keahlian, yang sebaliknya merupukan benih dari system diferensi atau sisitem pembagian kerja, sedangkan system pembagian kerja itu memerlukan suatu pengaturan dan organisasi.
Kapasitas otak yang unggul yang berupa akal tadi , menyebabkan ia dapat mengembangkan system pengetahuan yang menjadi dasar dari kemampuannya untuk membuat bermacam-macam alat hidup seperti senjata, alat-alat produksi, alat-alat berlindung, alat-alat transportasi dan sebagainya serta sumber-sumber energi lainnya.
Dengan adanya pengaturan antara individu-individu dalam kelompok dan dengan adanya peralatan hidup, maka cara mahluk manusia mencari dan memproduksi pangannya dilakukan juga dengan system-sistem tertentu di mana terdapat pembagian kerja antara berbagai tahap atau teknik memproduksi pangan dan peralatan hidupnya itu.
Kemampuan otak manusia untuk membentuk gagasan dari konsep dalam akalnya merupakan dasar dari kesadaran identitas diri dan kesadaran kepribadian diri sendiri.manusia juga memiliki kemampuan untuk membayangkan dengan akalnya peristiwa-peristiwa yang mungkin dapat terjadi terhadapnya.
Rasa takut akan tibanya maut merupakan salah satu sebab timbulnya suatu unsur penting dalam kehidupan manusia, yaitu religi. Akal manusia juga mengadakan suatu reaksi yang sadar dan kreatif, sehingga menjadi unsur khas dalam hidupnya yaitu kesenian.
Walaupun organisma manusia kalah kemampuannya dengan banyak jenis binatang berkelompok lainnya, namun manusia dengan kemampuan otaknya, yang kita sebut akal budi itu, telah membantu dan menyambung keterbatasan kemampuan organisma itu. Keseluruhan dari system-sistem itu, yaitu
1.   system bahasa,
2.   system pengetahuan,
3.   organisasi social,
4.   system peralatan hidup dan teknologi,
5.   system mata pencaharian,
6.   system religi dan
7.   kesenian, adalah yang disebut kebudayaan manusia.
Kebudayaan manusia tidak terdapat dalam organismanya, artinya tidak tertentukan dalam system gennya, berbeda dengan kemampuan-kemampuan organisma binatang. Manusia harus mempelajari kebudayaannya sejak lahir, selama seluruh jangka waktu hidupnya. Walaupun begitu manusia dengan kebudayaanya dapat menjadi mahluk yang paling berkuasa dan berkembang biak paling luas di muka bumi ini.

BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Pada pertengah abad ke-19 para ahli biologi dan yang terpenting diantara mereka C.Darwin mengumumkan teori mereka tentang proses evolusi biologi Menurut teori itu bentuk-bentuk hidup tertua dimuka bumi ini terdiri dari makhluk-makhluk satu sel yang sangat sederhana misalnya : Protozoa. Para ahli biologi telah membuat suatu sistem klasifikasi dimana semua makhluk didunia ini telah mendapatkan tempat yang sewajarnya berdasarkan atas morfologi dari organismenya
Para ahli menjelaskan bahwa ciri biologi itu berada di dalam “gen” dari setiap organisme , baik bersel maupun organisme makhluk kera dan manusia yang terdiri dari beberapa triliun sel. Pada makhluk kera dan manusia yang tediri dari beberapa triliun sel. Pada makhluk yang organismenya kompleks (misalnya kera dan manusia) sel-sel yang membentuk tubuhnya hampir berjumlah lebih dari 10 triliun yang masing-masing berbeda fungsi dan tugasnya dalam organisme
Manusia merupakan suatu makhluk cabang dari semacam makhluk primata yang telah melalui proses evolusi. Makhluk primata yang dianggap menurunkan jenis-jenis kera besar seperti orangutan, gorilla dan simpase, maupun manusia
Salah satu klasifikasi dari Aneka Ras-Ras Manusia
·      Menutut C.Linnaeus yang mempergunakan warna kulit sebagai ciri terpenting dalam sistemnya
·      Menurut J.F Blumenbach yang mengkombinasikan ciri-ciri morfologi dengan geografi dalam sistemnya
·      Menurut J.Deniker yang memakai warna dan bentuk rambur sebagai ciri-ciri terpenting dalam sistemnya
·      Menurut E.Von Eickstedt dan E.A Hooton memakai unsur-unsur Filogenetik
·      Menurut A.L Krober
§ Australoid
Penduduk asli Australia
§ Mongoloid
Ø      Asiatic Mongoloid (utara,  tengah , timur )
Ø      Melayan mongoloid ( Tenggara, Indonesia,  Malaysia, Filipina, dan Taiwan )
Ø      American Mongoloid ( Amerika utara, Selatan , Orang Eskimo )
·      Cuaca
Ø      Nordic ( Eropa Utara)
Ø Alpine ( Tengah dan Timur)
Ø Mediteranaen (Sekitar laut tengah , Afrika Utara , Armenia Arab, Iran)
·      Negroid
Ø Afican Negroid (Benua Afrika)
Ø Negrito (Tengah, Semenanjung Melayu, Filipina)
Ø Melanesian (Irian, Melanesia)
·      Ras-Ras Khusus
Ø Bushman ( Gurun Kalahari, Afsel)
Ø Veddoid (Pendalaman Srilangka dan Sulsel)
Ø Polynesia (Kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
Ø Ainu (Pulau Karafuto dan Hokaido , Jepang Utara )
Makhluk manusia adalah makhluk yang hidpu dalam kelompok dan mempunyai organ yang secara biologis sangat kalah kemampuan fisiknya dengan jenis-jenis binatang berkelompok lain . walaupun demikian otak manusia telah berevolusi paling jauh jika dibandingkan dengan makhluk lain. Akhirnya kehidupan organisme manusia juga berbeda dengan organisme binatang dengan adanya pula penyambung hasrat alamiahnya untuk keindahan

B.  SARAN
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dosen mata kuliah ANTROPOLOGI Ibu ITRYAH,S.Psi.MA  Yang telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk negara dan bangsa.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. pengantar ilmu antropologi 2002. PT. Rineka Cipta:Jakarta
stkip.files.wordpress.com/.../pendidikan-etnologi2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar