BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Antropologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang kebudayaan manusia. Secara lebih luas, antropologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang keanekaragaman budaya lebih
dari sejarah kehidupan manusia yang ada dan merupakan salah satu cabang ilmu sosial
yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu
Kehidupan
manusia sangatlah komplek begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia
sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia,
manusia dengan alam manusia dengan sang pencipta. Setiap hubungan tersebut
harus berjalan seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna
pencipta, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki. Hal ini diisyaratkan dalam
surat At-Tiin 4
“Sesungguhnya kami telah menciptkana manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya”
Dalam ayat
ini Allah menegaskan bahwa Dia telah menjadikan manusia makluk ciptaan-Nya yang
paling baik, badannya lurus ke atas, cantik parasnya , mengambil dengan tangan
apa yang dikehendakinya bukan seperti kebanyakan binatang yang mengambil benda
yang dikehendakinya dengan perantaraan mulut. Kepada manusia diberikan-Nya akal
dan dipersiapkan untuk menerima. Bermacam-macam ilmu pengetahuan dan kepandaian
sehingga dapat berkreasi (berdaya cipta) dan sanggup menguasai alam dan
binatang
Oleh karena
itu dalam penulisan tugas ini kita akan mempelajari tentang makhluk manusia
secara keseluruhan tentang bagaimana evolusi manusia terjadi dan evolusi
ciri-ciri biologis evolusi primata dan manusia aneka ragam manusia serta
organisme manusia
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,dapat dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
makhluk manusia diantara manusia-manusia lain?
2. Bagaimana
ciri-ciri Biologis?
3. Bagaimana
evolusi primata dan manusia ?
4. Bagaimana
aneka ragam manusia ?
5. Bagaimana
Organisme manusia?
C.
Tujuan
Tujuan
menulis tugas ini adalah mengetahui bagaimana makhluk manusia diantara makhluk
lain, ciri-ciri biologis , evolusi primata dan manusia, aneka ragam manusia
serta organisme manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makhluk
Manusia Diantara Makhluk-Makhluk lain
Dipandang dari sudut biologi manusia hanya merupakan
suatu macam makhluk diantara lebih dari sejuta macam menduduki alam dunia ini.
Pada pertengah abad ke-19 para ahli biologi dan yang terpenting diantara mereka
C.Darwin mengumumkan teori mereka tentang proses evolusi biologi . Menurut
teori itu bentuk-bentuk hidup tertua dimuka bumi ini terdiri dari
makhluk-makhluk satu sel yang sangat sederhana misalnya : Protozoa
Oleh para ahli biologi manusia ditempatkan ke dalam
sub-suku : Antropoid, yang sebaliknya dibagi khusus menjadi tiga info-suku
ceboid mengolongkan menjadi satu semua kera, baik yang telah punah maupun yang
masih hidup langsung di daerah tropic di benua Amerika
Infra suhu Cercopithecoid menggolongkan menjadi satu
semua kera baik yang sudah punah maupun yang belum punah langsung didaerah
tropic di benua Asia dan Afrika
Sedangkan infra suku Huminoid menggolongkan menjadi
satu kera-kera dengan manusia. Dalam proses evolusi biologi yang berlangsung
sangat lama tersebut telah menghilangkan sekian banyak bentuk-bentuk makhluk
lama dari muka bumi ini. Akan tetapi banyak juga yang dapat bertahan hingga
sekarang ini bahkan sudah hampir mendekati angka satu juta jenis bentuk-bentuk
makhluk hidup baru yang berasal dari bentuk-bentuk lama di muka bumi ini
Untuk mendapatkan pengertian tentang jumlah aneka
warna dan jenis itu para
ahli biologi telah membuat suatu sistem klasifikasi dimana semua mahluk di
dunia ini telah mendapatkan tempat yang sewajarnya berdasarkan atas morfologi
dari organismanya. Manusia menyusui adalah salah satu keturunannya, dari
ciri-ciri itu maka manusia dikelaskan bersama dengan makhluk-makhluk lain
kedalam satu golongan yaitu binatang menyusui atau Mammalia
Dalam
kelas mamalia ini terdapat satu sub golongan atau suku yaitu Primat.
Suku ini terdiri dari semua jenis kera dari kera yang terkecil yang disebut
dengan Tarsi sampai kera yang besar yang disebut Gorila dan juga
manusia.
Suku
primat dibagi menjadi 2 sub suku
1. Sub-suku
Promisi
2. Sub-suku
Anthropoid
Oleh
para ahli manusia dimasukan kedalam sub-suku Anthoropoid.
Sub-suku
Anthopoid dibagi menjadi tiga infra-suku yang diantaranya
1. Infra
suku Ceboid
Suku ini mempunyai ciri yaitu
menggolongkan semua jenis kera, baik yang sudah punah maupun yang masih hidup
langsung dua daerah tropic di Benua Amerika
2. Infra
suku Cercopitheroid
Suku
ini menggolongkan semua jenis kera,baik yang sudah punah maupun yang masih
hidup langsung di daerah tropic di Benua Asia dan Afrika
3. Infra
suku Hominoid
Sementara
suku Hominoid menggolongkan semua jenis kera dengan manusia. Infra suku ini
dibagi lagi kedalam 2 keluarga yaitu keluarga Pongidae dan keluarga
Hominidae
v Keluarga
Pongidae
Keluarga ini menggolongkan menjadi satu
beberapa macam kera besar yang terutama hidup di daerah tropic di Asia dan
Afrika. Seperti kera gibbon, orang utan, chimpanzee dan gorila
v Keluarga
Hominiode
Menggolongkan menjadi satu manusia
purba sejenis pithecanthropus dengan homo Neanderthal dengan manusia sekarang
atau disebut dengan Homo sapiens. Manusia/Homo sapiense jaman sekarang ini
memiliki sedikitnya empat ras yaitu Austaloid, Mongoloid, caicasoid dan negroid
B. Ciri-ciri
Biologis
1. Sumber
ciri-ciri organisme fisik
Para ahli menjelaskan bahwa ciri
biologi itu berada di dalam “gen” dari setiap organisme , baik bersel maupun
organisme makhluk kera dan manusia yang terdiri dari beberapa triliun sel. Pada
makhluk kera dan manusia yang tediri dari beberapa triliun sel. Pada makhluk
yang organismenya kompleks (misalnya kera dan manusia) sel-sel yang membentuk
tubuhnya hampir berjumlah lebih dari 10 triliun yang masing-masing berbeda
fungsi dan tugasnya dalam organisme
Walaupun demikian , tiap sel
memiliki inti yang sama. Inti sel manusia misalnya : terdiri dari 46 bagian
yang mirip ulat-ulat kecil yang terdiri dari serat-serat bersiral, disebut Kromoson.
Pada kromoson-kromoson inilah terletak beribu-ribu pusat kekuatan
dengan berbagai macam struktur biolomia yang khas yang menyebabkan suatu ciri
yang khusus yang dimiliki organisme yang bersangkutan. Satu pusat kekuatan
seperti itulah yang disebut dengan gen satu gen atau kombinasi dari beberapa
gen menjadi penyebab dari satu ciri lahir dari organisme sedang gen lainnya
penyebab dari beberapa ciri lahir
Makhluk primat pendahulu manusia
kira-kira satu abad yang lalu teka-teki mengenai nenek moyang manusia ini
diyakini dapat terpecahkan apabila orang telah berhasil menemukan fosil-fosil
dari makhluk yang merupakan penghubung (missing link) antara kera dan mahkluk
manusia dalam silsilah kehidupan makhluk manusia di bumi
Dengan adanya penelitian paleoantropologi
pada awal abad ke-20 ini sekarang sudah ada suatu pendirian yang kucup mantap
mengenai makhluk induk ini . makhluk primat yang semula di anggap sebagai
makhluk yang menurunkan manusia dan jenis kera besar seperti orang utan ,
gorila dan sebagainya antara lain ditemukan fosil rahang bawahnya
disaint_gaudens (perancis selatan) yang diberi nama Drypithecus.
2. Perubahan dalam proses keturunan
Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam
organisme. Didalam sel
sperma berpadu dengan sel telur maka terbentuklah suatu sel buah atau zigot
melalui proses mitosis dan zigot itu akan muncul seluruh tubuh organisme yang
baru. Proses mitosis bagi semua sel itu sama kecuali pada sel gamet yaitu
sel-sel sperma pada oria dan sel-sel telur pada wanita
Pembentukan sel-sel baru itu terjadi
melalui pembelahan kromoson melainkan melalui pemisahan ke 46 kromoson dari 23
kromoson, dan masuk ke dalam dua sel kelamin yang berbeda. Saat itu merupakan
saat yang sangatpenting, karena jumlah gen yang menentukan berbagai ciri
organisme yang akan masuk ke dalam sel kelamin A dan A1 akan terjadi secara
kebetulan belaka.
Oleh karena itu dapat dipahami bahwa
hanya sebagaian dari ciri-ciri ayah yang secara kebetulan berada dalam sel
telur yang dibuahu menjadi bahan bagian pembentukan organisme yang baru itu .
Dari ciri-ciri ayah secara kebetulan sebagian dari ciri-ciri ayah dan ibu yang
kebetulan terdapat dalam sel-sel kelamin itu juga tidak semua akan tampak lahir
dalam organisme yang baru karena hanya ciri-ciri pada gen yang kuat (dominan)
saja yang akan tampak, sedang ciri-ciri pada gen yang kuat (resesif) tidak.
Apabila misalnya ayah mempunyai gen untuk rambut keriting yang dominan , tetapi
ibu mempunyai gen rambut kejur resesif , maka anak akan mempunyai rambut
keriting.
Dengan demikian , anggapan popular
yang mengira bahwa kalau rambut keriting dari ayah bercampur dengan rambut
kejur dari ubu, maka anak akan mendapat keriting-kejur. Ini adakah anggapan
yang salah
Perubahan dalam proses keturunan.
Dari uraian di atas menjadi jelas bahwa suatu ciri berasal nenek moyang
tertentu tidak dapat “bercampur” ciri-ciri yang ada selalu tetap tersimpan di
dalam gen yang di turunkan dan di sebarkan kepada berpuluh-puluh bahkan
beratus-ratus angkatan berikutnya, karena adanya kekuatan dari gen lain yang
dominan , yang menyebabkan bahwa ciri-ciri tersebut tidak muncul.
Walaupun dalam kenyataan kita melihat bahwa dalam proses
pengembangbiakannya , nenek moyang lama kelamaan memperlihatkan
perbedaan-perbedaan ciri .
Seleksi dan adaptasi adalah suatu
proses evolusi yang berasal dari alam sekitar . menurut para ahli sekarang ,
banyak ciri baru yang terjadi karena mutasi pada kelompok-kelompok manusia
sering terbukti cocok dengan alam sekitar yang juga selalu berubah-ubah itu.
Individu-individu dengan ciri-ciri lama lambat laun selalu akan berkurang
jumlah kelahirannya dan akhirnya tidak akan di lahirkan lagi . dapat kita
simpulkan bahwa suatu ras baru dengan ciri-ciri baru telah “bercabang” dari
suatu ras yang lama.
C. Evolusi
Primata dan Manusia
1. Proses
Percabangan Makhluk Primata
Manusia
merupakan suatu makhluk cabang dari semacam makhluk primate yang telah melalui
proses evolusi
Menurut
penelitian paling akhir makhluk pertama dari suku primate muncul dimuka bumi
sebagai suatu cabang dari makhluk mamalia sudah kira-kira 70 juta tahun yang
lalu, di dalam suatu zaman yang oleh para ahli geologi disebut Kala Paleosen
Tula. Dalam masa yang amat lama makhluk primate induk tadi bercabang lebih
lanjut ke dalam subsuku dan infrasuku khusus dan diantaranya telah terjadi
proses percabang antara keluarga kera-kera pongid (kera-kera besar) dari
keluarga hominid yang merupakan anggota makhluk nenek moyang manusia
Cabang
yang timbul kemudian, pada permulan kala meosen kira-kira 20 juta tahun yang
lalu adalah kera pongopygmeus atau orang utan. Daerah asal orang utan
adalah konon Afrika timur yang ketika itu masih menjadi satu dengan daerah
Arab, hingga terletak lebih dekat pada Asia Selatan daripada sekarang . orang
utan memang merupakan makhluk kera yang tinggal di pucuk-pucuk pohon besar dan
tinggi, dan hidup dari buah-buahan besar, bebas dari ganggua makhluk hutan
rimba laiinya. Orangutan membiak dan menyebar melalui pucuk-pucuk pohon besar
di daerah hutan rimba di Asia Barat Daya, Asia Selatan , hingga Asia tenggara
dalam jangka waktu 1-2 juta tahun lamanya.
Cabang
ketiga adalah sejenis makhluk yang menurut perkiraan para ahli menjadi nenek
moyang manusia. Percabangan ini terjadi kira-kira 10 juta tahun yang lalu pada
bagian terakhir dari Kala Miosen. Fosil-fosil makhluk ini menunjukkan sifat
yang lain daripada yang lain, yaitu ukuran badan raksasa yang jauh lebih besar
dari pada kera gorilla yang hidup sekarang. Para ahli memperkirakan bahwa
kera-manusia raksasa ini juga hidup dalam kelompok-kelompok seperti halnya
jenis-jenis kera besarnya lainnya dan dengan demikian dapat tahan hidup,
berkembang biak, dan seperti orangutan , juga menyebar dari Afrika ke Asia
Selatan dan Tenggara . Namun karena perubahan alam yang terjadi dalam bagian
akhir Kala Miosen, maka seperti halnya dengan orangutan, kera-manusia raksasa
ini juga menghilang dari Afrika dan Asia Selatan dan hanya bertahan di Asia
Tenggara, hingga akhirnya kandas juga disana karena sebab-sebab yang belum
dapat diketahui
Cabang
keempat adalah cabang-cabang kera pongid yang lain, yaitu gorilla dan
simpanse, terjadi kira-kira 12 juta tahun yang lalu pada akhir Kala Miosen,
Kedua makhluk kera dari Afrika ini dapat menyesuaikan diri dengan berevolusi
mengembangkan organisme yang dapat hidup di pohon maupun didarat percabangan
khusus atau spesialisasi biologi antar gorilla dan simpanse terjadi karena
perkembangan dari dua lingkungan ekologi yang khusus di Afrika Tengah sebelah
timut dari Sungai Niger.
Proses
percabangan berikut, yang rupa-rupannya terjadi di Afrika Timur, timbul dari
evolusi makhluk gigantantrhopus sebelum kera-kera manusia raksasa itiu
menghilag dari Benua Afrika. Cabang inilah menurut para ahli akan berevolusi
menjadi makhluk manusia. Makhluk yang akan menurunkan manusia ini berhasil
menyesuaikan diri dengan proses menghilangnya hutan rimba di Afrika Timur proes
timbulnya sabana-sabana terbuka dengan hutan-hutan terbatas dan
gerombolan-gerombolan berukur tersebar disana-sini
2. Makhluk Primata Pendahulu Manusia
Makhluk primata yang dianggap menurunkan jenis-jenis
kera besar seperti orangutan, gorilla dan simpase, maupun manusia adalah seekor
makhluk yang fosilnya berupa rahang bawah ditemukan di Saint-Gaudens, Prancis
Selatan, pada pertengah abad yang lalu. Makhluk yang oleh para ahli di beri
nama dryopithecus itu hidup dalam akhir Kala Oligosen dan permulaan Kala
Miosen, kira-kira 21 juta tahun yang lalu, di hutan-hutan di daerah yang kini
menjadi Eropa Selatan dan Afrika Utara.
Makhluk induk kedua adalah gigantantrhopus yang
telah dijelaskan sebelumnya, hidup pada akhir Kala Miosen lebih kurang 10 juta
tahun yang lalu. Pengetahuan para ahli mengenai wujud, sifat-sifat dan
penyebaran makhluk kera raksasa ini masih terlampau sedikit karena terbatasnya
jumlah fosil yang ditemukan untuk menelitinya.
Banyak ahli antropologi terkemuka pernah meneliti dan
menganalisis fosil-fosil australophytecus sedangkan fosil dari oldovai
di analisis oleh L.S.B leaky menganalisis umur dari lapisan bumi yaitu
metode potassium argon. Hasil analisis itu mendapatkan kesimpulan bahwa
makhluk yang diberinya nama khusus yakni Zinjanthropus itu hidup
didaerah-daerah Sabana di Afrika Timur lebih kurang 2 juta tahun lalu, dan
makhluk tersebut merupakan makhluk induk manusia jenis Austalopithecus
yang paling dekat. Pada masa 2 juta tahun lalu, bumi mengalami suatu masalah
dalam sejarah perkembangan kulit bumi yang berbeda dan sekarang yaitu suatu
kala es di daerah-daerah utara dan selatan. Dan suatu kala kering di daerah
tropic.
Kala es atau kala glacial adalah zaman ketika seluruh
eropa utara sampai kira-kira garis pergunungan Alpen di Swiss sebagaian dari
Asia Utara seluruh Kanada dan Amerika Utara (sampai kira-kira garis daerah
danau-danau di Michigan) dan ujung selatan Amerika Selatan tertutup lapisan es
yang tebal (glatcher). Daerah daerah tersebut diatas pada Kala Glasial
mempunyai iklim yang hampir sama dengan iklim daerah kutub pada masa sekarang.
Pada akhir berlangsungnya tiap Kala Glasial, maka bumi
mempunyai wujud yang berbeda mengenai garis anatara darat dan laut. Hal ini
disebabkan karena pada masa itu muka air laut lebih rendah sehingga banyak
daratan yang sekarang tergenang air berada di atas muka laut. Indonesia waktu
itu bukan merupakan kepulauan , melaikan suau daerah daratan yang menjadi satu
dengan Asia
Selama tiap Kala Glasial, daerah tropic bersifat lebih
kering daripada waktu Kala Interglasial, sehingga hutan-hutan rimba tropic
berkurang padatnya dan berubah menjadi daerah padang rumput dengan
gerombolan-gerombolan hutan yang tersebar
3. Bentuk Bentuk Manusia
Tertua
sebelum pecah perang dunia II telah ditemukan lebih dari 20 fosil, dan
diantaranya ada suatu rangkaian penemuan yang juga menjadi terkenal sekali m
yaitu rangkaian penemuan antara 1931 dan 1934 berupa 14 fosil pithecanthropuserectus
yang terdiri dari 12 tengkorak dan dua tibia di dekat desa Ngandong juga
di lembah Bengawan Solo, di sebelah utara Trinil oleh seprang ahli geologi
Jerman bernama G.H.R Von Konigwald. Ahli paleoantropologi indonesia, Teuku
Jacob , yang meneliti ke-14 fosil itu secara mendalam sekali menyebutnya pithecanthropus
soloensis
Dua buah
penemuan lain dalam tahun 1936 di desa Perning dekat Majakerta dan didesa
Sangiran di dekat Surakarta mempunyai arti yang sangat khusus karena kedua
fosil tadi terletak sebagai deposit sekunder dalam lapisan pleistosen tetapi
dibagian yang sangat tua (lower Pleistocene) dan di perkirakan berumur
kira-kira 2 juta tahun . fosil-fosil itu sekarang disebut pithecanthropus
majakertensis
Sebelum
perang Dunia II pecah, di Sangiran masih ditemukan lima buah fosil lagi,
sedangkan 13 fosil pithecanthropus lainnya ditemukan sesudah indonesia
merdeka. Adapun fosil pithecanthropus yang terakhir ditemukan dalam 1973 adalah
fosil dari desa sambung macam didekat Sragen. Dengan demikian jumlah
pithecanthropus yang dimiliki oleh dunia ilmiah seluruhnya berjumlah 41 buah
Makhluk pithecanthropus
termasuk meganthropus paleojavancus memang oleh para ahli paleoantropologi
sekarang dianggap sebagai makhluk pendahuluan manusia di kawasan luas Asia,
khusunya Asia Tenggara dalam suatu jangka waktu yang sangat panjang yaitu
2 juta hingga 200.000 tahun yang lalu. Ia hidup dalam kelompok-kelompok berbulu
kecil yang terdiri dari 10 hingga 12 individu . jangka waktu hidupnya
rupa-rupannya masih waktu hidupnya rupa-rupanya masih singkat, yaitu rata-rata
20 tahun, sehingga makhluk pithecanthropus yang berumur 10 tahun telah
merupakan makhluk dewasa
Sementara
itu makhluk pithecanthropus berevolusi terus. Isi otaknya menjadi besar
dan suatu hal yang istimewa adalah bahwa beberapa bagian organnya seperti tenggorokan
, rongga mulut , lidah dan bibir berevolusi sedemikian rupa sehingga ia dapat
membuat fariasi sehingga ia dapat membuat fariasi suara yang makin lama makin
banyak dan kompleks. Pada akhirnya ia bias berbahasa. Rupa-rupanya evolusi
organ yang memungkinkan berkembangnya bahasa itu di dorong oleh kebutuhan untuk
mempunyai suatu sistem komunikasi yang kompleks itu berkembang karena tergolong
oleh kebutuhan untuk melaksanakan suatu sistem pembagian kerja yang kompleks
pula.
Bahasa juga
menyebabkan otak lebih berkembang begitu juga sebalinya . karena itu Teuku
Jakob mengganggap bahwa kedua unsur dalam kehidupan manusia yaitu akal dan
bahasa , merupakan landasan yang memungkinkan kebudayaan berevolusi
Makhluk yang
mempunyai kebudayaan itulah yang baru dapat disebut makhluk manusia secara
penuh
Makhluk
pithecantropus berevolusi menjadi makhluk semacam itu dalam jangka waktu yang
sangat lambat yaitu lebih dari 1.500.000 tahun lamnya
4. Bentuk Manusia dari Kala Pleistosen Muda
Di luar
Eropa , makhluk jenis homi neandertal meninggalkan sisa-sisanya di palestina,
telah ditemukan beberapa fosil semacam neandertal yang disebut homo palestinensis
dalam suatu gua bernama Gua tabun di dekat Mount Carmel.
Fosil-fosil
homo neandertal di eropa sering ditemukan bersamaan dengan bekas-bekas api yang
menunjukkan bahwa mereka hidup dalam suatu lingkungan iklim yang dingin Kala
Glasial terakhir.
Sebelum
perang Dunia II fosil-fosil yang ditemukan di Ngandong malahan juga dianggap
sejenis dengan homo neandertal, dan arena dengan nama itu
5. Manusia Sekarang atau Homo Sapiens
Makhluk
manusia homo Sapiens yang pertama-tama menunjukkan ciri-ciri ras Astraloid
adalah makhluk yang fosilnya ditemukan didekat desa Wajak dilembah Sungai
Brantas dekat Tulung Agung , jawa timur bagian selatan dalam lapisan bumi
Pleisrosen Muda. Fosil tersebut yang disebut Homo Wajakensis di perkirakan
hidup kira-kira 40.000 tahunn yang lalu. Manusia wajak itu rupa-rupanya
terbesar didaerah daratan sunda , ketika daerah itu belum seluruhnya terbenam
air
Makhluk
manusia homo sapiens yang pertama-tama menunjukkan ciri-ciri ras mongoloid
adalah makhluk yang fosilnya ditemukan dekat Chou Koutien tempat ditemukan
fosil pithecanthropus pekinensis terurai sebelumya
Makhluk-makhluk
homo sapiens yang pertama-tama menunjukkan ciri-ciri ras kaukasoid adalah
makhluk yang fosilnya di temukan dekat desa Les Eyzies di Prancis
Makhluk
manusia homo sapiens yang pertama-tama menunjukan ciri-ciri Ras Kaukasoid
adalah makhluk yang fosilnya ditemukan dekat desa Les Eyzies di prancis
Makhluk
manusia homo sapiens yang pertama-tama menunjukkkan ciri-ciri ras Negroid
adalah makhluk yang fosilnya ditemukan di tengah-tengah Gurun Sahara didekat
Asselar, kira-kira 400 km sebelah timur laut timbuktu
Semua fosil
ditemukan di Benua Amerika adalah fosil homo sapiens dari Ras khusus Mongoloid
Amerika . fosil yang paling terkenal di antaranya adalah fosil-fosil dari
Tapexpan dan fosil wanita yang di gali di Minnesota yang umumnya tidak lebih
dari 20.000 tahun
D. Aneka Ragam
Manusia
1. Salah Paham
Mengenai Konsep Ras
Ras sebagai
suatu golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh yang tertentu
dengan suatu frekuensi yang besar tetapi dalam sejarah bangsa-bangsa, konsep
mengenai aneka warna ciri tubuh manusia itu telah menyebabkan banyak kesedihan
dan kesengsaraan karena suatu salah paham yang besar yang hidup dalam pandangan
manusia berbagai bangsa . salah paham itu mengacukan ciri-ciri ras yang
sebenarnya harus dikhusskan kepada ciri-ciri jasmani semata-mata dengan
ciri-ciri rohani lebih dari itu salah paham tadi memberi penilaian tinggi
rendah kepada ras-ras berdasarkan perbedaan tinggi rendah rohani daripada rasa
itu.
Contoh
tersebut adalah :
Ø Ras
Caucasoid atau ras kulit putih lebih kuat, maju luhur dari pada ras-ras lainnya
Ø Di Perancis
pendirian menurut A.de Gobineau yang berpendapat bahwa ras yang terunggul dan
termurni adalah ras Arya
Ø Jerman,
menurut A. De Gobineau bahwa orang jerman keturunan langsung ras Arya
2. Metode-metode
untuk mengkelaskan Aneka Ras Manusia
Mengklasifikasikan
aneka warna ras manusia merupakan pusat perrhatian bagi ilmu antropologi fisik
, terutama memperhatian ciri-ciri lahir, atau ciri-ciri morfologi pada tubuh
indivu-individu. Ciri-ciri morfologi itu yang dalam praktek merupakan ciri-ciri
fenotif terdiri dari dua golongan yaitu :
1) Ciri-ciri
kualitatif (seperti warna kulit , bentuk rambut dan sebagiannya
2) Ciri-ciri
kuantitatif seperti berat badan ,, ukuran tinggi badan , index cephalicus dan
sebagiannya
Metode ini
disebut metode antropomentri metode yang hanya berdasarkan morfologi
Seiring
berkembangnya zaman metode ini sudah jarang dipergunakan para ahli beralih
kepada metode filogenetik yang menekankan persamaan-persamaan dan
perbedaan-perbedaan, hubungan-hubungannya setar percabangannya
Untuk
membangun suatu klasifikasi yang serupa itu faktor terpenting adalah ciri-ciri
genotipe yang terdapat pada individu-individu contohnya ialah metode
mengklasifikasikan berdasarkan frekuensi golongan darah
3. Salah satu
klasifikasi dari Aneka Ras-Ras Manusia
·
Menutut
C.Linnaeus yang mempergunakan warna kulit sebagai ciri terpenting dalam
sistemnya
·
Menurut J.F
Blumenbach yang mengkombinasikan ciri-ciri morfologi dengan geografi dalam
sistemnya
·
Menurut
J.Deniker yang memakai warna dan bentuk rambur sebagai ciri-ciri terpenting
dalam sistemnya
·
Menurut
E.Von Eickstedt dan E.A Hooton memakai unsur-unsur Filogenetik
·
Menurut A.L
Krober
§ Australoid
Penduduk asli Australia
§ Mongoloid
Ø Asiatic
Mongoloid (utara, tengah , timur )
Ø Melayan
mongoloid ( Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Taiwan )
Ø American
Mongoloid ( Amerika utara, Selatan , Orang Eskimo )
·
Cuaca
Ø Nordic (
Eropa Utara)
Ø Alpine (
Tengah dan Timur)
Ø Mediteranaen
(Sekitar laut tengah , Afrika Utara , Armenia Arab, Iran)
·
Negroid
Ø Afican
Negroid (Benua Afrika)
Ø Negrito
(Tengah, Semenanjung Melayu, Filipina)
Ø Melanesian
(Irian, Melanesia)
·
Ras-Ras
Khusus
Ø Bushman (
Gurun Kalahari, Afsel)
Ø Veddoid
(Pendalaman Srilangka dan Sulsel)
Ø Polynesia
(Kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
Ø Ainu (Pulau
Karafuto dan Hokaido , Jepang Utara )
E. Organ
Manusia
Perbedaan Organisma Manusia dan
Organisma Binatang. Mahluk manusia adalah mahluk yang hidup kelompok, dan
mempunyai organisma yang secara biologis sangat kalah kemampuan
fisiknya dengan jenis-jenis binatang berkelompok yang
lain.
Walaupun demikian otak manusia telah
berevolusi paling jauh dibandingan dengan mahluk lain. Otak manusia yang telah
dikembangkan oleh bahasa, dan kemampuan akal, yaitu kemampuan untuk membentuk
gagasan-gagasan dan konsep-konsep yang makin lama makin tajam.
Bahasa menyebabkan bahwa manusia
tidak hanya dapat belajar mengenai keadaan sekitar dengan mengalami secara
kongkret peristiwa yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan tadi, tetapi juga
secara abstrak tanpa menyelami sendiri peristiwa tersebut,
Dengan demikian bahasa manusia itu
meabstraksikan dan menyimpan tiap pengetahuan baru kedalam lambing vocal atau
bentuk kata-kata baru. pengalaman yang telah kian bertambah banyak itu kemudian
disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu system pengetahuan.
Dengan bahasa maka pengetahuan
manusia telah bertimbun membanyak menjadi himpunan pengetahuan akal manusia
yang merupakan dasar dari apa yang disebut kebudayaan manusia
Dengan demikian terjadi benih-benih
bagi system pembagian keahlian, yang sebaliknya merupukan benih dari system
diferensi atau sisitem pembagian kerja, sedangkan system pembagian kerja itu
memerlukan suatu pengaturan dan organisasi.
Kapasitas otak yang unggul yang
berupa akal tadi , menyebabkan ia dapat mengembangkan system pengetahuan yang
menjadi dasar dari kemampuannya untuk membuat bermacam-macam alat hidup seperti
senjata, alat-alat produksi, alat-alat berlindung, alat-alat transportasi dan
sebagainya serta sumber-sumber energi lainnya.
Dengan adanya pengaturan antara
individu-individu dalam kelompok dan dengan adanya peralatan hidup, maka cara
mahluk manusia mencari dan memproduksi pangannya dilakukan juga dengan
system-sistem tertentu di mana terdapat pembagian kerja antara berbagai tahap
atau teknik memproduksi pangan dan peralatan hidupnya itu.
Kemampuan otak manusia untuk
membentuk gagasan dari konsep dalam akalnya merupakan dasar dari kesadaran
identitas diri dan kesadaran kepribadian diri sendiri.manusia juga memiliki
kemampuan untuk membayangkan dengan akalnya peristiwa-peristiwa yang mungkin
dapat terjadi terhadapnya.
Rasa takut akan tibanya maut
merupakan salah satu sebab timbulnya suatu unsur penting dalam kehidupan
manusia, yaitu religi. Akal manusia juga mengadakan suatu reaksi yang sadar dan
kreatif, sehingga menjadi unsur khas dalam hidupnya yaitu kesenian.
Walaupun organisma manusia kalah
kemampuannya dengan banyak jenis binatang berkelompok lainnya, namun manusia
dengan kemampuan otaknya, yang kita sebut akal budi itu, telah membantu dan
menyambung keterbatasan kemampuan organisma itu. Keseluruhan dari system-sistem
itu, yaitu
1. system
bahasa,
2. system
pengetahuan,
3. organisasi
social,
4. system
peralatan hidup dan teknologi,
5. system
mata pencaharian,
6. system
religi dan
7. kesenian,
adalah yang disebut kebudayaan manusia.
Kebudayaan manusia tidak terdapat
dalam organismanya, artinya tidak tertentukan dalam system gennya, berbeda
dengan kemampuan-kemampuan organisma binatang. Manusia harus mempelajari
kebudayaannya sejak lahir, selama seluruh jangka waktu hidupnya. Walaupun
begitu manusia dengan kebudayaanya dapat menjadi mahluk yang paling berkuasa
dan berkembang biak paling luas di muka bumi ini.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada pertengah abad ke-19 para ahli biologi dan yang
terpenting diantara mereka C.Darwin mengumumkan teori mereka tentang proses
evolusi biologi Menurut teori itu bentuk-bentuk hidup tertua dimuka bumi ini
terdiri dari makhluk-makhluk satu sel yang sangat sederhana misalnya :
Protozoa. Para ahli biologi telah membuat suatu sistem klasifikasi dimana semua
makhluk didunia ini telah mendapatkan tempat yang sewajarnya berdasarkan atas
morfologi dari organismenya
Para ahli menjelaskan bahwa ciri
biologi itu berada di dalam “gen” dari setiap organisme , baik bersel
maupun organisme makhluk kera dan manusia yang terdiri dari beberapa triliun
sel. Pada makhluk kera dan manusia yang tediri dari beberapa triliun sel. Pada
makhluk yang organismenya kompleks (misalnya kera dan manusia) sel-sel yang
membentuk tubuhnya hampir berjumlah lebih dari 10 triliun yang masing-masing
berbeda fungsi dan tugasnya dalam organisme
Manusia
merupakan suatu makhluk cabang dari semacam makhluk primata yang telah melalui
proses evolusi. Makhluk primata yang dianggap menurunkan jenis-jenis
kera besar seperti orangutan, gorilla dan simpase, maupun manusia
Salah satu klasifikasi dari Aneka Ras-Ras Manusia
·
Menutut
C.Linnaeus yang mempergunakan warna kulit sebagai ciri terpenting dalam sistemnya
·
Menurut J.F
Blumenbach yang mengkombinasikan ciri-ciri morfologi dengan geografi dalam
sistemnya
·
Menurut
J.Deniker yang memakai warna dan bentuk rambur sebagai ciri-ciri terpenting
dalam sistemnya
·
Menurut
E.Von Eickstedt dan E.A Hooton memakai unsur-unsur Filogenetik
·
Menurut A.L
Krober
§ Australoid
Penduduk asli Australia
§ Mongoloid
Ø Asiatic
Mongoloid (utara, tengah , timur )
Ø Melayan
mongoloid ( Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Taiwan )
Ø
American
Mongoloid ( Amerika utara, Selatan , Orang Eskimo )
·
Cuaca
Ø Nordic (
Eropa Utara)
Ø Alpine (
Tengah dan Timur)
Ø Mediteranaen
(Sekitar laut tengah , Afrika Utara , Armenia Arab, Iran)
·
Negroid
Ø Afican
Negroid (Benua Afrika)
Ø Negrito
(Tengah, Semenanjung Melayu, Filipina)
Ø Melanesian
(Irian, Melanesia)
·
Ras-Ras
Khusus
Ø Bushman (
Gurun Kalahari, Afsel)
Ø Veddoid
(Pendalaman Srilangka dan Sulsel)
Ø Polynesia
(Kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
Ø Ainu (Pulau
Karafuto dan Hokaido , Jepang Utara )
Makhluk
manusia adalah makhluk yang hidpu dalam kelompok dan mempunyai organ yang
secara biologis sangat kalah kemampuan fisiknya dengan jenis-jenis binatang
berkelompok lain . walaupun demikian otak manusia telah berevolusi paling jauh
jika dibandingkan dengan makhluk lain. Akhirnya kehidupan organisme manusia
juga berbeda dengan organisme binatang dengan adanya pula penyambung hasrat
alamiahnya untuk keindahan
B. SARAN
Mungkin inilah yang diwacanakan pada
penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita
mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok
kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa dan kami juga butuh
saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik
dari pada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dosen mata
kuliah ANTROPOLOGI Ibu ITRYAH,S.Psi.MA Yang telah memberi kami tugas
kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk negara dan bangsa.
BAB IV
DAFTAR
PUSTAKA
Koentjaraningrat. pengantar ilmu antropologi 2002. PT.
Rineka Cipta:Jakarta
stkip.files.wordpress.com/.../pendidikan-etnologi2